Latihan Sepakbola U-15 dan U-17 di Lapangan Medan Satria Wiratama

 “Berlatar Megahnya Masjid Terbesar se-Asia Tenggara, Rahmatan Lil’alamin”

Oleh : Akbar Kurnia | Jum’at, 1 Agustus 2025


Di balik megahnya Masjid Rahmatan Lil’alamin yang menjulang anggun sebagai masjid terbesar se-Asia Tenggara, semangat muda sedang bergelora. Lapangan 5 Medan Satria Wiratama, pada Tarikh 1 Agustus 2025, menjadi pusat kegiatan yang membangkitkan inspirasi: latihan sepakbola U-15 dan U-17 Ma’had Al-Zaytun yang berlangsung penuh semangat dan kedisiplinan. 

Dimulai pukul 15.30 WIB hingga pukul 17.00 WIB, para peserta didik tampil penuh percaya diri di atas lapangan. Mereka tak sekadar menggiring bola—mereka sedang membentuk karakter, memperkuat fisik, dan menanamkan nilai-nilai kerja keras serta sportivitas sejak dini. Latihan ini adalah bagian dari pembinaan menyeluruh yang menyeimbangkan kekuatan jasmani dan keteguhan mental.


Dipandu oleh Coach Sularno, yang akrab disapa Coach Lili, bersama Coach Lega Siarnagama, sesi latihan berlangsung intens dengan fokus pada teknik dasar: passing, dribbling, kontrol bola, dan shooting. Teknik-teknik tersebut dilatih secara konsisten dan disiplin, membentuk kemampuan dasar yang kuat sebagai fondasi permainan tim. Selain itu, para peserta didik juga dilatih memahami taktik permainan dan kerja sama tim elemen penting dalam dunia sepakbola modern.

Terik matahari sore tak menyurutkan semangat mereka. Di bawah langit biru dan bayang-bayang menara masjid yang menjulang, para peserta didik bergerak lincah dan penuh semangat. Keringat mereka menjadi simbol dedikasi dan semangat berprestasi yang terus dipupuk. Kegiatan ini bukan hanya bagian dari program olahraga rutin, tetapi juga merupakan bentuk nyata dari pembinaan potensi diri di Ma’had Al-Zaytun. Sepakbola menjadi wahana pendidikan karakter mengajarkan pentingnya kolaborasi, ketekunan, dan daya juang, yang kelak akan menjadi bekal penting dalam kehidupan mereka.

Masjid Rahmatan Lil’alamin yang berdiri megah di latar belakang menjadi simbol kekuatan spiritual yang menyatu dengan semangat sportivitas para peserta didik. Inilah bukti bahwa pendidikan di Ma’had Al-Zaytun tidak hanya fokus pada aspek intelektual dan religius, melainkan juga pada pembentukan fisik, karakter, dan kepemimpinan. Kegiatan ini sekaligus mencerminkan semangat dari Motto Al-Zaytun: "Pusat pendidikan pengembangan toleransi dan perdamaian menuju masyarakat sehat, cerdas, dan manusiawi."

Moto ini bukan sekadar slogan, melainkan visi yang hidup dalam setiap aspek pendidikan. Melalui aktivitas olahraga, para peserta didik belajar toleransi dalam keberagaman tim, kedamaian melalui kerja sama yang harmonis, serta kesehatan dan kecerdasan melalui pola hidup aktif dan pembinaan mental yang terarah.


Menjelang pukul 17.00 WIB, latihan ditutup dengan sesi pendinginan. Peserta didik diarahkan oleh Coach Lili untuk melakukan peregangan otot, pernapasan terkontrol, dan gerakan ringan untuk mengembalikan tubuh ke kondisi normal setelah aktivitas intens. Pendinginan ini tak hanya mencegah cedera, tetapi juga menjadi momen relaksasi fisik dan mental. Setelah pendinginan, Coach Lili melanjutkan dengan evaluasi singkat bersama seluruh tim. Dalam suasana santai namun serius, peserta didik diajak merefleksikan proses latihan hari itu apa yang sudah baik, apa yang perlu diperbaiki, serta motivasi untuk latihan berikutnya. Evaluasi ini memberi ruang bagi peserta untuk belajar dari pengalaman, sekaligus memperkuat semangat tim dan rasa saling menghargai.

Lebih dari sekadar institusi pendidikan, Ma’had Al-Zaytun menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang kuat—menyiapkan generasi masa depan yang tak hanya unggul secara akademis dan spiritual, tetapi juga mampu menjadi agen perdamaian dan pembangunan sosial. Dari lapangan hijau hingga ruang kelas, semangat mencetak masyarakat yang sehat, cerdas, dan manusiawi terus dihidupkan dengan konsistensi dan komitmen tinggi.




Komentar