Oleh : Akbar Kurnia | Ahad, 10 Agustus 2025
AL-ZAYTUN INDRAMAYU – Suasana sore di Pondok Pesantren Al-Zaytun dipenuhi keriangan dan semangat yang membara. Pada Ahad, 10 Agustus 2025, antara pukul 14:00 hingga 17:00, lapangan hijau Stadion Palagan Agung menjadi pusat perhatian, di mana puluhanan pelajar Ma'had Al-Zaytun menggelar pertandingan sepak bola internal yang penuh dengan kegembiraan.
Di Al-Zaytun, proses belajar tidak hanya terbatas di dalam ruang kelas. Para pelajar didorong untuk mengasah kemampuan diri dan berinteraksi di luar kelas, salah satunya melalui kegiatan sepak bola. Para santri terlihat sangat antusias dan bahagia, menunjukkan semangat juang yang tinggi dalam setiap pertandingan. Olahraga ini telah menjadi rutinitas positif dan diminati oleh banyak pelajar, terbukti dengan jumlah peminat mencapai 450 santri yang aktif mengikuti cabang olahraga ini. Konsistensi latihan di bawah bimbingan Kepala Pelatih Coach Sularno turut membentuk disiplin dan mental para santri. Pertandingan sore itu menampilkan dua kategori tim, yaitu U-14 (usia di bawah 14 tahun) dan U-16 (usia di bawah 16 tahun), di mana para santri tak hanya mengasah kemampuan fisik, tetapi juga membangun karakter yang kuat, mulai dari kerja sama tim hingga sportivitas di lapangan. Inisiatif ini menegaskan komitmen Al-Zaytun untuk menciptakan generasi muda yang seimbang.
Sepak bola di sini bukan hanya tentang mencetak gol, tetapi juga menjadi jembatan bagi para pelajar untuk menggapai cita-cita mereka. Kedisiplinan dalam berlatih, strategi dalam bermain, dan semangat pantang menyerah yang terbentuk di lapangan merupakan modal berharga yang dapat diterapkan di berbagai bidang kehidupan. Hal ini merupakan perwujudan nyata dari pendidikan holistik yang diusung oleh pesantren, di mana ilmu agama, pengembangan diri, dan pembangunan karakter berjalan beriringan.
Dengan adanya kegiatan positif ini, Al-Zaytun semakin mantap mengukuhkan identitasnya sebagai pusat pendidikan yang visioner. Pesantren ini membuktikan bahwa menuntut ilmu tidak harus monoton, melainkan dapat berjalan harmonis dengan pengembangan bakat dan minat. Melalui kegiatan non-akademik seperti sepak bola, Al-Zaytun menekankan pentingnya keseimbangan antara kecerdasan spiritual dan intelektual, dengan kecerdasan fisik dan karakter.
Hal ini mengukuhkan identitas pesantren sebagai tempat yang menghasilkan generasi beriman, berilmu, dan berakhlak, yang siap menghadapi tantangan zaman dengan semangat yang dinamis dan Optimis. Keseharian para santri pun menjadi lebih dinamis, bermakna, dan penuh semangat. Kegembiraan di lapangan hijau tidak hanya menjadi pelipur lara di sela padatnya jadwal belajar, tetapi juga menjadi fondasi penting dalam pembentukan karakter. Mereka belajar tentang kedisiplinan, kerja sama tim, dan sportivitas—nilai-nilai yang akan menjadi bekal berharga di berbagai aspek kehidupan.
Al-Zaytun, dengan inisiatifnya ini, mencetak generasi beriman dan berilmu yang siap menghadapi tantangan zaman. Pendidikan holistik yang diusung pesantren ini memastikan bahwa setiap santri memiliki potensi untuk menjadi pribadi yang utuh, tangguh, dan optimistis, siap menggapai cita-cita tertinggi.
Komentar
Posting Komentar